30HBC19 Hari ke-1 : Muhasabah Awal Tahun dan Tersambungnya Silaturahmi



Hari ke-1 : Muhasabah Awal Tahun dan Tersambungnya Silaturahmi
(Selasa, 1 Januari 2019)

Bismillah. Langit masih terlihat gelap. Udara masih terasa dingin. Bintang-bintang masih tampak bersinar di langit. Ya, ku awali 1 Januari 2019 pukul 00.01 WIB dengan mata tetap terbuka pada Selasa dini hari. Siap sejak awal untuk memandang ke masa depan.

Hari sebelumnya di penghujung tahun 2018, aku mendapati suatu hal yang merubah pandangan hidupku untuk selamanya. Baik di tahun 2019, maupun untuk kehidupan masa depanku.

Kini, aku telah melalui tahun 2018. Fokus untuk masa kini dan masa depan.

Awal tahun 2019, aktivitas penting pertama yang ku abadikan ialah mendokumentasikan muhasabah santriwati PPIT Al Hikmah Boyolali. Mereka, dengan para ustadzah, melakukan qiyamullail jamai pada sepertiga malam di kompleks pesantren putri.

Waktu muhasabah suasananya khidmat. Apalagi di luar halaman dan masih sepertiga malam. Doa yang disampaikan sangat panjang. Rangkaian kalimat doanya juga bagus. Menyentuh banget. 

Siapa yang mengucapkan dan memimpin doa aku tak tahu. Aku tak bisa menebak suara siapa itu. Seperti masing asing di telingaku. Aku juga tak tahu apakah ia mengucapkan doa pakai teks atau mengalir begitu saja dari lisannya, alias tanpa teks. Ditambah suasananya dibuat gelap. Lampu dimatikan. Sehingga nggak bisa lihat.

Muhasabah santriwati PPIT Al Hikmah

Kalau tanpa teks, itu luar biasa banget doanya bagiku. Kenapa?

Bayangin aja, aku udah mondar-mondar kompleks putra lama, sampai keluar muterin pesantren, masih terdengar lantunan doa yang disampaikan (soalnya pake mic). Doanya baru selesai saat adzan Subuh dari masyarakat berkumandang. Masya Allah...

Pagi harinya setelah Subuh, aku sempetin buat olahraga jalan santai ke kampus 2 PPIT Al Hikmah putri. Biar badan sehat, sambil motret halaman gedung yang lagi di paving dan ditanami rumput.

Paving dan rumput Kampus I PPIT Al Hikmah
 
Ada kerja bakti juga di kampus 1 sampai menjelang siang. Aku juga mengurusi tanaman hias yang ada di depan kamarku. Ada beberapa tanaman yang kini sudah dipotkan. Sebelumnya hanya pakai kantong plastik.

Pada hari pertama di tahun 2019 ini juga, aku bertemu dengan teman se-angkatan saat masih sekolah, Dzikri Asykarullah, yang mengisi Stadium General (SG) untuk santri PPIT Al Hikmah siang harinya. Moderatornya Ustadz Eko Prabowo.

Dzikri sama Ustadz Eko saat SG

Waktu si Dzikri ngisi, aku dikatain kalau dulu saat sekolah aku orangnya paling rajin. Saat yang lain tidur aku masih belajar. Ya begitulah nyeritainnya.

Diriku juga bertemu dengas mas Farid MSN, kakak kelas sewaktu mondok juga. Satu angkatan sama Ustadz Eko.

Sorenya, aku menemani si Dzikri buat sharing bareng santri kelas 12 SMA di kelas. Karena kita sama-sama dari PTN (aku Undip dia UGM) yang udah punya nama alias universitas terkenal dan populer, jadi paham apa yang mau disharingkan ke anak-anak walau beda kampus.

Saat sharing ini lagi-lagi si Dzikri buka rahasia masa lalu ku. Dia ngasih tau ke anak-anak kalau dulu aku pernah lolos masuk UGM. Tapi kemudian nggak diambil dan memilih nyelesain studi S1 di Undip.

Aku senyum-senyum aja sama anak-anak. Mau gimana lagi? Udah dibocorin dan emang itu kenyataan.

Si Dzikri pulang sore harinya diantar Ustadz Nurcholis naik mobil pondok. Malemnya dia nge-chat aku minta file foto karikaturnya yang dikasih ke dia saat ngisi SG.

Cerita hari pertama awal tahun 2019 ini bersambung saat aku tertidur di kursi sofa malam hari. Karena rasanya ngantuk berat, sehari sebelumnya aku dikit banget tidurnya. Dan baru saja mengepel lantai kamar dan seisinya sendirian.

Udah ngantuk, pas di kursi sofa empuk lagi posisinya. Mbablas deh akhirnya. Padahal ada yang lagi ngajak chatingan.

Begitulah cerita di hari pertama di tahun 2019. Sebenarnya masih banyak aktivitasnya. Namun ini dulu aja ya yang diceritakan. Karena kalau semua ditulis di sini entar kepanjangan.

Garis besarnya, di awal tahun ini, aku menata, merancang, dan berusaha lebih gigih lagi dari sebelumnya untuk meraih apa yang ku impikan. Dan aku berkomitmen untuk melewatkan hari dengan karya. Karena apa jadinya, jika hari berlalu begitu saja tanpa ada sesuatu yang dihasilkan? Sungguh sia-sia.

Manusia diberi otak bukan untuk disia-siakan. Tapi untuk berpikir, dan mewujudkannya dalam karya dan tindakan (action). Cerita inilah salah satu wujud dari implementasi tersebut.

See you next story... 😉

(Bersambung)

By : Aji Kurniawan AP
#30HBC #30HariBercerita

0 comments: