Dalam Berkeluarga, ''SAMARA'' Saja Tidak Cukup


Tentu tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini, "SAMARA". Alias "Sakinah", "Mawaddah", wa "Rahmah". Istilah itu semakin akrab terdengar di telinga manakala ada teman atau saudara kita yang menikah.

Ketiganya pun masing-masing memiliki arti. "Sakinah"  berarti tenang, tentram. "Mawaddah" berarti cinta, harapan. Dan "Rahmah" berarti kasing sayang.

Namun, ketiga hal tersebut, bagi saya [mulai senyum sendiri], itu masih belum lengkap tanpa adanya yang satu ini. Ibarat memasak, belum lengkap rasanya tanpa ada bumbu yang satu ini [senyum sedikit lebar].

Tak cukup sakinah mawaddah warahmah. Ada satu unsur lagi yang tak boleh ketinggalan. Yakni "Tarbiyah". Ya, dari sekian banyak makna dalam kata itu, saya lebih condong kepada makna "Tarbiyah" yang berarti "Pendidikan".

Seseorang yang sudah menikah dan nanti berkeluarga, alangkah baiknya selain menjadi keluarga yang tentram, penuh cinta dan kasing sayang, juga dibarengi dengan pendidikan yang cukup. Jangan sampai jika sudah berkeluarga baik suami, istri, bahkan anak tidak memiliki dan mendapatkan pendidikan.

Suami-istri yang nanti berperan sebagai ayah dan ibu, tentu WAJIB hukumnya untuk mengerti apa yang harus dilakukan dalam rumah tangganya kelak. Bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Tahu bagaimana cara ibadah yang benar, termasuk yang nantinya diajarkan kepada Sang Anak kelak.

Hal diatas tentu hanya bisa dicapai dengan adanya pendidikan, baik formal maupun non-formal. Terutama pendidikan tentang keagamaan (akhlak, ibadah, dan sebagainya). Kenapa pendidikan keagamaan? Karena itu merupakan kunci utama dalam membentuk ruhiyah & budi pekerti yang baik. Baik buruknya seseorang dimulai dari situ, dari ruhiyah dan budi pekertinya. Dan keduanya paling efektik adalah ditanamkan melalui pendidikan keagamaan sejak dini, bagi anak-anaknya kelak.

Terlebih, bicara soal pendidikan berarti berbicara orang yang berpengetahuan. Dalam Al-Qur'an disebutkan:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadillah ayat 11)

Pengetahuan tentu efektifnya didapat dari pendidikan. Itulah kenapa saya pribadi mengatakan perlu adanya satu unsur lagi selain dari Sakinah Mawaddah wa Rahmah (SAMARA), yakni Tarbiyah alias berpendidikan, berpengetahuan. Jadi, jika disingkat bukan "SAMARA" lagi, tapi "SARAMATA" singkatan dari "SAkinah, MAwaddah, wa RAhmah, wa TArbiyah".

Sehingga, "SAMARATA" berarti menjadi keluarga yang tentram, penuh cinta, penuh kasing sayang, dan berpendidikan.

Semoga, keempat unsur tersebut bisa tercapai kepada siapapun yang ber-rumahtangga. Aamiin...

Itulah pendapat saya. Semoga bermanfaat.. :)

(AK21/@AjiiKurniawan)

1 comment:

  1. tulisannya sangat bermanfaat... terima kasih.
    revisi : mohon di ralat kat "SARAMATA" jadi "SAMARATA" salah ketik saja sih.

    ReplyDelete