S.Kel. Itu Apa?
Suasana tampak khidmat. Seluruh asatidzah yang telah datang pagi hari khusyuk berdoa sebelum memulai aktivitas.
Kami bertugas menjadi pengawas dalam kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS) atau yang lumrah juga disebut Ujian maupun Ulangan Tengah Semester (UTS) Semester Genap 2017/2018 hari pertama.
Usai berdoa bersama dengan dipimpin Ustadz Mahmud, sambil menunggu para santri menyiapkan barisan di lapangan, kami para guru di ruang asatidz masih punya waktu untuk bersiap-siap sebelum masuk ke ruangan UTS masing-masing.
Para guru yang mengajar di sekolah ini, memang berasal dari berbagai macam latarbelakang pendidikan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari di kampus masing-masing. Ada yang ilmu agama, sosial, pengetahuan umum, dan lain-lain.
Di ruang asatidz tersebut, tersedia absensi guru yang bertugas jaga UTS lengkap dengan tulisan gelarnya. Sambil kami antre tanda tangan untuk pengambilan naskah soal & perangkat ujian, salah seorang guru, Ustadzah Risnia Dwi Atriansari, bertanya kepadaku.
"S.Kel. itu apa?" tanya ustadzah lulusan S1 Fisika Universitas Indonesia (UI) ini kepadaku.
Kenapa dari sekian banyak daftar guru yang ada di absensi hanya gelar pendidikanku yang ditanya, bagiku hal tersebut cukup beralasan. Selain unik plus bikin penasaran, dari seluruh guru yang ada di MTsT Al Hikmah Karanggede, bahkan seluruh pegawai dan karyawan yang berjumlah sekitar 100 orang di Yayasan Al Hikmah Boyolali, hanya diriku yang bergelar "S.Kel." tersebut.
Paling banyak atau yang mendominasi biasanya adalah "S.Pd.", "S.Pd.I." atau "S.Si.". Dalam dunia pendidikan di sekolah, gelar-gelar sarjana tersebut memang cukup mudah untuk ditebak apa kepanjangannya. Berbeda dengan gelar "S.Kel." yang belum lama ku dapatkan dari Universitas Diponegoro (Undip) ini. Gelar tersebut sepertinya cukup membuat orang penasaran jika baru saja mengetahui.
Kembali ke pertanyaan tadi, setelah ditanya Ustadzah Risnia, aku tak serta merta langsung menjawab. Melainkan ada yang mencoba menjawab duluan. Ustadz Bilal menebak, namun sayang masih salah.
Karena belum ada yang tahu, aku pun memberi jawabannya.
"S.Kel. itu Sarjana Kelautan," jawabku lugas.
"Oooo...." sahut pelan rekan asatidzah yang lain.
Sarjana Kelautan (S.Kel.) ku dapatkan karena aku kuliah S1 di Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip. Di jurusan ini mempelajari segala macam dunia laut. Baik flora dan fauna laut, maupun unsur biotik dan abiotiknya. Banyak pokoknya. Apalagi 2/3 bumi adalah lautan (Inilah salah satu "jurus andalan" untuk meyakinkan pentingnya belajar Kelautan)
Sambil membubuhkan tanda tangan di absensi sebelum bertugas mengawas, aku kembali berkata kepada rekan-rekan asatidzah.
"Kalau udah beristri beda lagi maknanya (S.Kel. tadi)!" tambahku.
"Apa?" tanya rekan guru lain penasaran.
"Sarjana Keluarga..." jawabku yang memang belum menikah.
Para asatidzah pun (termasuk diriku) merespon jawaban tadi sambil tersenyum.
Secara singkatan kata memang pas. Kata "Keluarga" diambil 3 huruf awal dan cocok disingkat. Di sisi lain, sehari sebelumnya kami juga menggelar Family Gathering sekeluarga besar. Sehingga masih hangat suasana kekeluargaannya.
Walau kedengarannya bercanda, sebenarnya dari diriku pribadi juga harapannya bisa sebagai motivasi. Baik agar yang 'single' segera dapat pasangan dan berkeluarga. Maupun untuk adik-adik angkatanku di kampus agar bisa segera menyelesaikan studinya dan melanjutkan ke tahap kehidupan selanjutnya.
Obrolan ringan tadi setidaknya menghangatkan suasana pagi kami para ustadz-ustadzah meski teh hangat belum tersaji. Sekaligus menambah pengetahuan tentang ilmu kesarjanaan. Sederhana penuh makna.
Tak terasa, bel telah berbunyi dan santri telah masuk ke ruangan. Kami akhirnya bertugas mengawas dan UTS resmi dilaksanakan.
Allahumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahla. Wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlaa. (Yaa Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah).
Selamat menjalankan Ujian Semester. Semoga diberi kelancaran dan kemudahan. Serta keberkahan selalu menyertai kita semua. Aamiin yaa robbal 'aalamiin...
Aji Kurniawan A.P., dkk
Boyolali, Senin 5 Maret 2018
0 comments: