Noda Hitam Kampanye Hitam


Entah apa yang ada dibalik pikiran seseorang jika kedapatan melakukan hal semacam ini, black compaign, alias kampanye hitam. Sesuai namanya, kampanye hitam ini kerap kali memojokkan dan menjatuhkan lawan mainnya agar citranya merosot.

Fenomena ini tentu bukan hal baru di Indonesia sebagai Negara yang sampai saat ini menganut sistem demokrasi dalam menjalankan pemerintahannya. Setiap kali datang moment pemilu, selalu ditemukan kampanye hitam. Dan di era yang serba modern ini, kampanye tersebut kerap kita jumpai di sosial media.

Sebagai manusia yang dianugerahi otak untuk berpikir, jika ditelisik dari akal sehat, sebenarnya apa sih untungnya kampanye hitam? Jika alasannya hanya ingin memenangkan kandidat yang ia usung, perlu dipertanyakan apakah orang ini peduli dengan Negara (masyarakat umum), atau hanya ingin mengeruk keuntungan belaka (baca: uang)?

Pikir deh pake akal sehat. Sebenarnya jika seseorang sadar akan kedudukan dia hidup di dunia ini seperti apa, tentu hal-hal yang sifatnya seperti ini (ngotot memenangkan kandidatnya dengan berlebihan) tak perlu di lakukan. Apalagi dengan melakukan kampanye hitam sosial media. Percuma.

Orang-orang yang paham akan kedudukannya sebagai manusia (terlebih manusia sebagai mahluk sosial) pasti sudah memiliki pemahaman bahwa diselenggarakannya pemilu semacam Pilpres lima tahunan ini bukan sekedar untuk memperebutkan posisi pemimpin belaka, namun juga belajar untuk saling memahami dan menghormati antar sesama. Tidak perlu ngotot dengan melakukan segala cara asal kandidatnya menang seperti kampanye hitam. Jika menang Alhamdulillah menang. Jika kalah yang sudah terima apa adanya. Tidak perlu mengajukan pengaduan ini itu ke KPU. Toh tujuan manusia hidup di dunia ini nggak cuman itu doank kan? Kalau niatannya jadi pemimpin untuk mensejahterakan rakyat, mengabdi, dan sebagainya, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan selain jadi presiden. Banyak kok.

Itulah mindset yang harus dipahami oleh orang-orang yang selama ini melakukan  kampanye hitam. Buka pikiran secara luas.

Tapi, jangan ditanggapi serius juga sih kampanye hitam ini. Ngapain? Orang yang ngeposting kontennya kita nggak tahu. Kenal juga nggak. Apalagi dilakukan di dunia maya, siapa tahu itu cuman iseng atau agar jadi terkenal, dan lain sebagainya.

Namun, ada satu hal yang perlu dicatat. Serius atau tidak, yang namanya kampanye hitam jelas menodai kita sebagai bangsa Indonesia sendiri, terlebih orang timur yang dikenal santun oleh masyarakat dunia. Yang udah “serba putih” ini jangan dinodai dengan kampanye hitam. Yang sudah terlanjur, jangan dilanjut. Jangan nodai para pasangan kandidat yang sudah “serba putih” dalam deklarasinya kemarin dengan noda hitam kampanye hitam.

OK…?

#JustMyOpinion


(AK21/@AjiiKurniawan)

0 comments: